Kamis, 05 Desember 2013

ALKOHOL DAN FENOL


A.    Defenisi Alkohol
Dalam kimia, alkohol (atau alkanol) adalah istilah yang umum untuk senyawa organik apa pun yang memiliki gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada atom karbon, yang ia sendiri terikat pada atom hidrogen dan/atau atom karbon lain.
Alkohol sering dipakai untuk menyebut etanol, yang juga disebut grain alcohol; dan kadang untuk minuman yang mengandung alkohol. Hal ini disebabkan karena memang etanol yang digunakan sebagai bahan dasar pada minuman tersebut, bukan metanol, atau grup alkohol lainnya. Begitu juga dengan alkohol yang digunakan dalam dunia famasi. Alkohol yang dimaksudkan adalah etanol. Sebenarnya alkohol dalam ilmu kimia memiliki pengertian yang lebih luas lagi.
Etanol, disebut juga etil alkohol, alkohol murni, alkohol absolut, atau alkohol saja, adalah sejenis cairan yang mudah menguap, mudah terbakar, tak berwarna, dan merupakan alkohol yang paling sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Senyawa ini merupakan obat psikoaktif dan dapat ditemukan pada minuman beralkohol dan termometer modern. Etanol adalah salah satu obat rekreasi yang paling tua. Etanol termasuk ke dalam alkohol rantai tunggal, dengan rumus kimia C2H5OH dan rumus empiris C2H6O. Ia merupakan isomer konstitusional dari dimetil eter.

B.     Sejarah alkohol
Etanol telah digunakan manusia sejak zaman prasejarah sebagai bahan pemabuk dalam minuman beralkohol. Residu yang ditemukan pada peninggalan keramik yang berumur 9000 tahun dari Cina bagian utara menunjukkan bahwa minuman beralkohol telah digunakan oleh manusia prasejarah dari masa Neolitik.
Etanol dan alkohol membentuk larutan azeotrop. Karena itu pemurnian etanol yang mengandung air dengan cara penyulingan biasa hanya mampu menghasilkan etanol dengan kemurnian 96%. Etanol murni (absolut) dihasilkan pertama kali pada tahun 1796 oleh Johan Tobias Lowitz yaitu dengan cara menyaring alkohol hasil distilasi melalui arang.
Lavoisier menggambarkan bahwa etanol adalah senyawa yang terbentuk dari karbon, hidrogen dan oksigen. Pada tahun 1808 Saussure berhasil menentukan rumus kimia etanol. Lima puluh tahun kemudian (1858), Couper mempublikasikan rumus kimia etanol. Dengan demikian etanol adalah salah satu senyawa kimia yang pertama kali ditemukan rumus kimianya. Etanol pertama kali dibuat secara sintetik pada tahun 1826 secara terpisah oleh Henry Hennel dari Britania Raya dan S.G. Sérullas dari Perancis. Pada tahun 1828, Michael Faraday berhasil membuat etanol dari hidrasi etilena yang dikatalisis oleh asam. Proses ini mirip dengan proses sintesis etanol industri modern.

C.    Jenis – jenis Alkohol.
Alkohol dapat dibagi kedalam beberapa kelompok tergantung pada bagaimana posisi gugus -OH dalam rantai atom-atom karbonnya. Masing-masing kelompok alkohol ini juga memiliki beberapa perbedaan kimiawi.
-          Alkohol Primer
Pada alkohol primer(1°), atom karbon yang membawa gugus -OH hanya terikat pada satu gugus alkil.bPerhatikan bahwa tidak jadi masalah seberapa kompleks gugus alkil yang terikat. Pada gambar di samping, hanya ada satu ikatan antara gugus CH2 yang mengikat gugus -OH dengan sebuah gugus alkil.

-          Alkohol sekunder
Pada alkohol sekunder (2°), atom karbon yang mengikat gugus -OH berikatan langsung dengan dua gugus alkil, kedua gugus alkil ini bisa sama atau berbeda.

Alkohol tersier
Pada alkohol tersier (3°), atom karbon yang mengikat gugus -OH berikatan langsung dengan tiga gugus alkil, yang bisa merupakan kombinasi dari alkil yang sama atau berbeda.

D.      Sifat-Sifat Alkohol
1.      Sifat Fisik
a.       Tiga suku pertama alkohol (metanol, etanol, dan propanol) mudah larut dalam air dengan semua perbandingan. Alkohol merupakan cairan tidak berwarna (jernih) dan berbau khas
b.      Titik cair dan titik didihnya meningkat sesuai dengan bertambahnya Mr alkanol.
2.      Sifat Kimia
a.       Ikatan Hidrogen, Antarmolekul hidrogen terdapat ikatan hidrogen.
b.       Kepolaran, Alkohol bersifat polar karena memiliki gugus OH. Kepolaran alkohol akan makin kecil jika suhunya makin tinggi.
c.        Reaksi Dengan Logam, Alkohol kering dapat bereaksi dengan logam K dan Na.
d.      Oksidasi, Alkohol primer dan sekunder dapat dioksidasi dengan menggunakan oksidator, tetapi alkohol tersier tidak.

E.Reaktifitas Alkohol
Reaktifitas alkohol diketahui dari berbagai reaksi seperti:
1. Reaksi Oksidasi Reaksi oksidasi alkohol dapat digunakan untuk membedakan alkohol primer, sekunder dan tersier. Alkohol primer akan teroksidasi menjadi aldehida dan pada oksidasi lebih lanjut akan menghasilkan asam karboksilat. Alkohol sekunder akan teroksidasi menjadi keton. Sedangkan alkohol tersier tidak dapat teroksidasi (Bagan 12.45).
bagan 12.45
Bagan 12.45. Reaksi oksidasi alkohol primer, sekunder dan tersier
2. Reaksi pembakaran Alkohol dapat dibakar menghasilkan gas karbon dioksida dan uap air dan energi yang besar. Saat ini Indonesia sedang mengembangkan bahan bakar alkohol yang disebut dengan Gasohol, seperti reaksi di bawah ini.
artikel 57
3. Reaksi esterifikasi Pembentukan ester dari alkohol dapat dilakukan dengan mereaksikan alkohol dengan asam karboksilat. Dalam reaksi ini akan dihasilkan air dan ester. Molekul air dibentuk dari gugus OH yang berasal dari karboksilat dan hidrogen yang berasal dari gigus alkohol. Mekanisme reaksi esterifikasi secara umum ditunjukan pada Gambar 12.46.
bagan 12.46
Bagan 12.46. reaksi esterifikasi antara alkanol dengan asam karboksilat
4. Reaksi dengan Asam Sulfat Pekat Reaksi alkohol dengan asam sulfat pekat akan menghasilkan produk yang berbeda tergantung pada temperatur pada saat reaksi berlangsung. Reaksi ini disederhanakan pada gambar 12.47.
bagan 12.47
Gambar 12.47. Reaksi alkohol dengan asam sulfat pekat
5. Reaksi dengan Halida (HX, PX3, PX5 atau SOCl2) Reaksi ini merupakan reaksi substitusi gugus OH dengan gugus halida (X). Reaksi disajikan dibawah ini :
artikel 58
F. Kegunaan Alkohol
  • .       Pengawet

            Alkohol juga dapat digunakan sebagai pengawet untuk hewan koleksi (yang ukurannya kecil).
  • .      Otomotif


            Alkohol dapat digunakan sebagai bahan bakar otomotif. Etanol dan metanol dapat dibuat untuk membakar lebih bersih dibanding bensin atau diesel. Alkohol dapat digunakan sebagai antibeku pada radiator. Untuk menambah penampilan mesin pembakaran dalam, metanol dapat disuntikan kedalam mesin Turbocharger dan Supercharger. Ini akan mendinginkan masuknya udara kedalam pipa masuk, menyediakan masuknya udara yang lebih padat.

FENOL

Fenol (fenil alcohol) merupakan zat padat yang tidak berwarna yang mudah meleleh dan terlarut baik didalam air. Dalam mencoba keasaman reaksi dalam zat-zat kimia seperti asam asetat, dan lain-lain banyak digunakan indicator, indicator seperti kertas lakmus.
Fenol yang diketahui fungsinya sebagai zat desinfektan yang umum dipakai orang. Berbeda dengan alcohol alifatik, fenol sebagai alcohol aromatic mempunyai sifat yang berbeda. Dalam air fenol sedikit terionisasi menghasilkan ion H+ dengan Ka = 10-10.
Suatu fenol (ArOH) ialah senyawa dengan suatu gugus OH yang terikat pada cincin aromatic. Gugus OH merupakan activator kuat dalam reaksi substitusi aromatic elektrofilik. Karena ikatan sp2lebih kuat dari pada ikatan oleh karbon sp3, maka ikatan C-O dari suatu fenol tidak mudah terputuskan. Meskipun ikatan C-O fenol tidak mudah patah, ikatan OH mudah putus. Fenol reaksi lainya yang menarik adalah reaksi dengan kloroform dalam basa berair yang disusul dengan perlakuan dengan asam berair.
Fenol adalah suatu gugus senyawa yang dianggap berasal dari benzene dengan mengganti satu atau lebih atom H dengan gugus ori atau hidroksil. Oleh karena itu fenol dapat dibedakan atas fenol monovalen, bila hanya satu atom H diganti dengan gugus OH. Fenol divalent, bila 2 atom H. fenol bersifat sebagai asam lemah didalam air. Karena mengalami ionisasi, fenol dapat digunakan sebagai anti septic, pembuatan asam fikrat, asam solosilat, dan lain-lain (Margen, 1982).
Suatu fenol adalah suatu senyawa dengan suatu gugus OH yang terikat pada cincin aromatic elektronik, meskipun ikatan C-O fenol tidak mudah pecah, ikatan OH mudah putus. Fenol merupakan asam yang lebih kuat dari alcohol dan air. Fenol sendiri bertahan terhadap oksidasi, karena pembentukan suatu gugus karbonil akan mengakibatkan dikarbonya penstabilan aromatik(Fessenden, 1982).
Gugus hidroksil adalah gugus pengaktif yang kuat sehingga fenol akan mengalami reaksi substitusi elektronik pada kondisi yang rusak sekalipun. Misalnya fenol dapat dinitrasi dengan memperlakukannya dengan asam nitrat encer dan akan memberikan paling banyak isomer nitrofenol (Siregar, 1988).

Permasalahan
Dari artikel diatas disebutkan bahwa salah satu kegunaan alkohol adalah sebagai antibeku pada radiator.Nah yang menjadi pertanyaan nya adalah mengapa alkohol dapat dijadikan antibeku pada radiator?

3 komentar:

  1. berdasarkan literature yang saya baca.
    karena alkohol dapat digunakan sebagai bahan bakar otomotif. Etanol dan metanol dapat dibuat untuk membakar lebih bersih dibanding bensin atau diesel. Alkohol dapat digunakan sebagai antibeku pada radiator. Untuk menambah penampilan mesin pembakaran dalam, metanol dapat disuntikan kedalam mesin Turbocharger dan Supercharger. Ini akan mendinginkan masuknya udara kedalam pipa masuk, menyediakan masuknya udara yang lebih padat.
    dan Etanol tidak hanya dipakai untuk minuman, tapi juga untuk bahan bakar otomotif. Etanol juga digunakan sebagai antibeku dalam radiator, sehingga bahan bakar tidak akan beku di kutub. Hal ini dikarenakan sifat etanol yang menaikan kalor penguapan bahan bakar. Selain itu panas yang dihasilkan etanol bisa menggerakan piston pada mesin.

    BalasHapus
  2. Baiklah saya akan mencoba menjawab permasalahan anda diatas.Sebelumnya saya akan menjelaskan bahwa alkohol yang dipakai untuk antibeku radiator yaitu glikol,adapun glikol merupakan alkohol dihidrat atau yang mempunyai dua gugus hidroksil,hal ini di karenakan Etilen glikol adalah cairan tak berwarna dan agak lengket.Karena keberadaan dua gugus hidroksil,maka ikatan intermolekul hidrogen menjadi lebih besar.Oleh sebab itu etilen glikol mempunyai titik didih yang tinggi 198ᵒC dan tidak menguap jika dipakai sebagai anti beku.Senyawa ini merupakan bahan utama pada campuran antibeku permanen untuk radiator kendaraan bermotor.
    Etilen gikol juga mudah bercampur dengan air. Suatu larutan 60% etilen glikol dalam air tidak membeku sampai suhunya turun hingga-49ᵒC .Etilen glikol juga digunakan pada pembuatan fiber poliester (dacron) dan film magnetik (mylar) yang digunakan untuk pita pada kaset dan komputer,

    BalasHapus
  3. Saya akan mencoba menambahkan jawaban dari permasalahan diatas.
    Menurut literatur yang pernah saya baca Salah satu kegunaan alkohol salah satunya glikol yang berguna sebagai anti beku dalam radiator mobil.glikol digunakan sebagai anti beku karena memiliki titik didih yang relatif tinggi 198 C dan titik bekunya -11,5 C, mudah larut dalam air. karena titik bekunya yang relatif rendah itulah glikol bisa digunakan untuk anti beku.Anti beku ini berfungsi untuk mencegah air membeku di radiator mobil.
    Terimakasih ,semoga dapat membantu.,,!!

    BalasHapus